Tegassumbar - Kasus bejat kembali terjadi di Padang Pariaman, tepatnya di Cimpago Kampung Dalam. Pada kasus ini diduga lima orang anak di bawah umur menjadi korban berdasarkan hasil visum yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang. Kabar tidak sedap ini terungkap melalui program kejujuran yang dijalankan oleh sekolah tersebut. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh salah seorang wali nagari di Kecamatan V Koto tersebut pada Sabtu, 27 September 2025.
“Melalui program kejujuran ini, guru meminta setiap murid untuk jujur terkait pengalaman pribadinya, salah seorang murid kemudian mengungkapkan peristiwa yang dialaminya. Menaggapi hal tersebut, kepala sekolah langsung mengambil langkah tegas untuk menindaklanjuti temuan itu, ungkap wali nagari tersebut.
Setelah mengetahui kasus ini melibatkan beberapa korban, pihak sekolah bersama perangkat nagari, niniak mamak, dan tokoh agama menggelar musyawarah untuk melaporkan kasus sodomi berantai yang terjadi di daerah mereka ke jalur hukum.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Pariaman, aksi bejat ini sudah berlangsung lama sejak Maret 2025. Perbuatan itu dilakukan di musala dan dekat semak-semak rumah kosong. Para korban awal nya diancam agar tidak melaporkan perbuatan tersebut. Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rio Ramadhani menyambung pembicaraan “pelaku terduga pada kasus sodomi masih berusia 15 tahun, sedangkan korban berusia 12 sampai 13 tahun. Kejadian berulang ini akhirnya terbongkar setelah pelaku tertangkap basah oleh seorang ustad, “ungkap Rio.
Rio menilai kasus ini sangat rumit karena ada indikasi korban kemudian menjadi pelaku terhadap korban lainnya, bahkan kemungkinan terburuk mereka bergantian melakukan perbuatan tersebut.
“Kami atas nama Polres Pariaman akan menyelidiki semua fakta secara professional, semua pihak yang terlibat akan diperiksa sesuai aturan hukum yang berlaku. Perlindungan terhadap anak adalah prioritas kami,” tegasnya.(FA)
Posting Komentar