Tegassumbar - Merespon isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang menyebabkan antrean panjang, Polres Manggarai bertindak cepat. Unit II Satuan Intelkam melaksanakan koordinasi dan monitoring ke tiga SPBU di wilayah hukum Polres Manggarai, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan stok BBM dan menjamin pelayanan masyarakat tetap berjalan aman serta tertib. Monitoring dilakukan di tiga SPBU Kecamatan Langke Rembong, yaitu SPBU Mena, SPBU Mbaumuku, dan SPBU Carep.
Hasil koordinasi di SPBU Mena menyebut adanya efisien kuota BBM subsidi dari Pertamina Pusat menjelang akhir tahun. Manager SPBU Mena, Peter, menjelaskan pengurangan dilakukan untuk mengantisipasi potensi over kuota saat libur panjang.
Kuota Pertalite dikurangi semula 400 ton menjadi 376 ton, sedangkan Solar dari 400 menjadi 240 ton. Meski demikian, pelayanan masyarakat tetap normal menggunakan QR Code dan aplikasi MyPertamina. Antrean panjang terjadi karena banyak SPBU lain yang kehabisan stock.
Sementara itu, SPBU Mbaumuku milik Rafael Suardy juga mengalami pengurangan pasokan harian BBM subsidi dengan drastis. Pengawas SPBU, Aven Jalut, menyebut kuota harian turun menjadi delapan ton dari sebelumnya dua puluh empat ton.
Kondisi ini menyebabkan stok cepat habis sehingga terjadi antrean panjang masyarakat pengguna kendaraan bermotor di Ruteng. Harga jual seluruh jenis BBM di SPBU Mbaumuku tetap sesuai ketentuan resmi dari Pertamina. Pelayanan masyarakat dilakukan menggunakan sistem transaksi digital untuk transparansi distribusi BBM bersubsidi.
Kondisi sama juga terjadi di SPBU Carep milik Steven yang berlokasi di Jalan Ruteng–Borong, Kelurahan Carep. Manager SPBU, Gabriel Ambur, menyampaikan pengurangan kuota BBM subsidi menjadi delapan ton per hari, dari sebelumnya dua puluh empat ton.
Dampaknya, stok BBM subsidi cepat habis, sementara BBM non-subsidi masih tersedia normal untuk masyarakat pengguna. Harga BBM di SPBU Carep juga setara standar nasional yang telah ditetapkan oleh Pertamina. Pelayanan berjalan lancar tanpa adanya temuan praktik penyelewengan distribusi.
Dari hasil monitoring Unit II Sat Intelkam Polres Manggarai, kelangkaan BBM di Ruteng real diakibatkan karena pengurangan kuota Pertamina Pusat. Tidak ditemukan adanya praktik penimbunan, penyimpangan distribusi, maupun penjualan ilegal selama pengawasan berlangsung di lapangan.
Polres Manggarai akan selalu melakukan pengawasan intensif terhadap seluruh SPBU untuk menjaga situasi tetap kondusif. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah kecil untuk pencegahan potensi gangguan keamanan masyarakat. Polres Manggarai berkomitmen memastikan kebutuhan energi publik terpenuhi aman, tertib, dan berkeadilan.

Posting Komentar