Miris Nyawa Diujung Tandu, Akibat Akses Jalan Tak Bisa Dilalui Kendaraan


Tegassumbar - Kondisi jalan yang rusak parah dan berlumpur di Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam kembali memakan korban jiwa. Berdasarkan video yang sempat viral di sosial media, seorang lansia bernama Barun usia 65 tahun meninggal dunia setelah digotong warga untuk mendapatkan pengobatan dengan jarak tempuh sekitar 7 kilometer. Tragedi ini diunggah pada 20 Oktober lalu oleh akun Instagram @ruangbaca07. Pada caption unggahan tersebut terdapat tulisan terkait daerah ini yang sudah berdiri ratusan tahun dengan potensi sumber daya alam melimpah, sementara kesejahteraan masyarakatnya tak tertolong sampai saat ini,”tulis IG @ruangbaca07. Berdasarkan informasi yang beredar dari keterangan warga, sudah ada tujuh orang yang meninggal dunia dalam beberapa tahun terkahir karena sulitnya akses menuju layanan kesehatan.

Menantu korban, Fajri Rano mengungkapkan bahwa mertuanya mengidap penyakit asma dan tidak sanggup berjalan. Alhamdulillahnya warga peduli untuk membantu menandu korban karena medan jalan tidak bisa dilewati kendaraan.

“jalan ke tempat berobat rusak parah, berlumpur, dan tidak bisa dilalui kendaraan. Dengan bantuan warga kami terpaksa menandu beliau,” ucapnya. 

Namun, sangat menyayat hati, korban meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit yang mereka tuju. 

“ini bukan kejadian pertama, sudah ada beberapa orang yang meninggal di perjalanan sebelum sampai ke rumah sakit,” tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Wali Jorong Kayu Pasak Timur, Yoka Nofmayedi, membenarkan terkait akses jalan yang sangat memprihatinkan dan menyebabkan hambatan utama bagi warga untuk mendapatkan layanan kesehatan,” tuturnya

Sementara itu, Wali Nagari Salareh Aia, Rijal Islami menyampaikan bahwa jalan itu merupakan jalan utama bagi 200 kepala keluarga yang berdomilisi di Korong tersebut.(FA)

“pemerintah sudah berencana membangun jalan, tapi proyek tertunda dengan alasan lokasi masuk kawasan hutan lindung,” ucapnya.

Besar harapan warga kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk mencarikan solusi agar pembangunan jalan segera dilakukan tanpa mengganggu kawasan hutan lindung. Karena menurut warga setempat ini bukan sekedar jalan rusak, tapi angka nyawa yang hilang akibatnya.

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.