Tegassumbar - Tim SAR gabungan melaporkan informasi terkait korban yang meninggal dunia imbas ambruknya bangunan Pondok Pesantrea Al-Khoziny hingga Jum’at, 3 Oktober 2025 berjumlah 14 orang.
Berdasarkan informasi yang didapatkan korban ke-14 yang ditemukan oleh Tim SAR pada pukul 23.00. Korban dengan jenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan di balik puing-puing bangunan tiga lantai yang runtuh. “ Pukul 23.00 WIB Tim Sar berhasil evakuasi 1 korban laki-laki yang sudah tidak bernyawa,” jelas Freezer, Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas. Ia juga mengonfirmasi, jenazah yang dievakuasi tersebut adalah korban kesembilan sepanjang pencarian pada Jum’at 3 Oktober, tepatnya hari ke lima pencarian.
Sebelumnya, update data terakhir dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biodokkes) Polda Jawa Timur menyampaikan 13 korban meninggal dunia, dari jumlah tersebut, delapan jenazah masih menjalankan identifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim. Sementara lima korban lainnya sudah dibawa kerumah keluarga yang bersangkutan.
Berdasarkan info terbaru dari Tim SAR gabungan pada dini hari tadi, menyampaikan jumlah total ada 117 korban yang tertimpa musibah tersebut. Diantaranya, 103 orang selamat, 14 orang meninggal, serta 49 orang masih dalam proses pencarian.
Sampai hari ini, tim gabungan masih melakukan proses evakuasi dan pembersihan puing dengan bantuan alat berat. Tim fokus melakukan pencarian di kawasan utara reruntuhan, dengan prioritas pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama bangunan.
Insiden memilukan ini menjadi pelajaran bagi Kementerian Agama agar lebih memastikan keselamatan infrastruktur seluruh pesantren di Indonesia agar musibah serupa tidak terulang lagi. Selain itu, penting bagi setiap pesantren memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sesuai yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, jelas Dini sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.(FA)
Posting Komentar