Tegassumbar - Suasana pilu menyelimuti Pantai Sasak pada Selasa, 30 September 2025. Seorang remaja berusia 14 tahun inisial F ditemukan sudah tidak bernyawa oleh Tim Gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pasaman usai terseret ombak pada senin lalu.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan saat ini sedang dievakuasi ke rumah duka di Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, “jelas koordinator Pos SAR Pasaman Novi Yurandi. Menurutnya korban ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi awal tempat mereka bermain bersama teman-temannya.
Kejadian tragis ini menyisakan kesedihan yang mendalam bagi pihak keluarga dan masyarakat sekitar ketika jasad F (14) ditemukan tak benyawa setelah sehari terseret ganasnya ombak laut.
Peristiwa ini bermula pada Senin sore sekitar pukul 16.30, ketika F (14) dan temannya N (12), bermain air di Pantai Sasak. Selang beberapa waktu, mereka berdua terseret arus ombak. Mendengar informasi tersebut masyarakat langsung melakukan pertolongan. Alhamdulillahnya N (12) bershasil diselamatkan, sementara nahas F (14) temannya hilang terseret meski warga telah melakukan pencarian sampai pukul 18.00 WIB.
Operasi pencarian terus dilakukan sampai hari kedua mulai Selasa pagi oleh Tim Sar yang dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU). SRU Pertama melakukan penyisisran menggunakan perahu karet di sekitar lokasi korban hilang dengan jangakauan dua nautical mile. Sementara SRU kedua menyisir sepanjang bibir pantai sejauh lima kilometer.
Pencarian ini melibatkan delepan unsur dengan jumlah personel 86 orang, diantaranya lima personel Basarnas, tujug petugas BPBD Pasaman Barat, tiga anggota Polsek, lima perangkat nagari, tujuh anggota KSB Sasak, enam anggota KSB Ranah Pasisia, tiga local hero, serta tambahan 50 warga masyarakat. Berkat upaya keras yang dilakukan oleh tim gabungan ini F (14) berhasil ditemukan mengambang tidak jauh dari lokasi tempat ia bermain. Kejadian pilu ini mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada saat bermain di pantai, apalagi ketika cuaca tidak bersahabat. Setelah kejadian ini, masyarakat berharap agar pemerintah memasang rambu peringatan bahaya ombak besar dan meningkatkan pengawasan di kawasan pantai yang kerap dijadikan tempat bermain anak-anak.(FA)
Posting Komentar