Kebiasaan Overthingking dan Dampak Terhadap Kesehatan Mental pada Kalangan Anak Muda


Overthinking kerap kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, begitupun di media sosial istilah overhingking menjadi trending topik yang kerap diperbincangkan. Adapun defenisi dari over thingking itu adalah memikirkan atau mempertimbangkan sesuatu secara berlebihan atau berulang-ulang. Seorang yang mengalami overthingking cenderung berlebihan dalam merefleksikan sesuatu dan memiliki tingkat kekhawatiran yang berlebih terhadap sesuatu. Diungkap dalam sebuah kajian psikologi, overthingking dimaknai sebagai bagaimana cara pola pikir yang berlebihan, cenderung memiliki spesifikasi sendiri yang mengarah pada arah negatif. 

Overthingking umumnya rentan terjadi pada mereka kalangan anak muda karena pada masa itu ada banyak faktor sebagai pemicunya seperti kecemasan yang berlebihan terhadap jati diri dan kurangnya rasa percaya diri, selain itu adanya tekanan keluarga, lingkungan dan pengalaman masa lalu juga turut mempengaruhi. Hal tersebut juga serupa dengan pernyataan yang disampaikan oleh Theodorus Alkino Rifaldo Sebo dalam artikelnya yang berjudul pandangan masyarakat terhadap overthingking dijelaskan bahwa ada dua faktor penyebab overthingking pertama faktor internal mencakup pada diri sendiri, kondisi fisik, motivasi dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal mencakup lingkungan sekitar seperti keluarga ataupun pekerjaan. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Theodorus Alkino Sebo mengungkap bahwa 74,83% overthingking disebabkan oleh faktor lingkungan sehingga menimbulkan rasa cemas, stress, hingga depresi. Mengutip apa yang disampaikan oleh Nurul Kusuma Hidayati Seorang Psikolog dan Peneliti Central Publik Mental Health Universitas Gajah Mada (UGM) menjelaskan bahwa overhingking kebiasaan yang tidak mudah untuk diubah, karena pada saat itu seseorang tidak bisa mengenali apa yang sedang dia fikirkan. Permasalahan yang dihadapi menciptakan tekanan dalam kehidupan mereka akibatnya mereka cenderung terjebak larut dalam permasalahan tersebut tanpa menemukan solusi. Sehingga pada akhirnya akan terbesit skenario atau bayangan hal yang akan terjadi dan perasaan takut tidak sesuai ekspektasi terus menggerogoti. 

Pertama, Kebiasaan overthingking memberi dampak terhadap kesehatan mental kalangan anak muda diantaranya stress yang berkepanjangan sehingga meningkatkan kadar hormon kortisol yang berdampak terhadap peningkatan risiko terkena penyakit jantung, obesitas, kecemasan, dan depresi. 

Kedua, menurunnya kulitas tidur ketika pikiran terus digeluti dengan kekhawatiran memberi dampak terhadap tingkat konsentrasi dan produktivitas yang kian menurun. 

Ketiga, penurunan kesejahteraan mental, ketika pikiran terus dihantui dengan kecamasan terhadap masa depan dan penyesalan dimasa lalu kebiasaan buruk tersebut memberi dampak terkait kehilangan kemampuan untuk menikmati hidup pada moment saat ini hal tersebut dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.

Keempat, gangguan dalam pengampilan keputusan, ketika kita cenderung terlalu memikirkan konsekuensi dari setiap tindakan maka kita akan mengalami keraguan untuk melangkah lebih maju tentunya dapat menghambat kemajuan dan pertumbuhan pribadi. Itulah beberapa dampak overthingking terhadap kesehatan mental yang kerap dialami oleh anak muda. Overthingking ini merupakan problem umum yang dihadapi oleh banyak orang dalam kehidupannya, namun penting untuk peduli terhadap dampak buruk dari kebiasaan ini dan melakukan  upaya untuk mengatasi pola pikir yang berlebihan sehingga dapat menemukan dan menjalani kedamaian dalam hidup yang hanya sesaat.

Penulis :Falina Alifya

Labels:

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.