Tegassumbar - Sampai saat ini akses transportasi nyaris putus total, krisis listrik, internet dan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terjadi di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, Selasa 2 Desember 2025.
Berdasarkan keterangan yang beredar, tim gabungan masih mengawasi sejumlah gerai minimarket untuk mencegah terulangnya aksi penjarahan oleh warga yang tak kunjung memperoleh bantuan. Kasi Humas Polres Sibolga, AKP Suyatno, menyebut ada 13 posko pengungsian di kota ini. Jumlah warga yang mengungsi mencapai 2.405 jiwa.
“Hari ini, khususnya Sibolga, lampu PLN sudah menyala kembali. Saat ini situasi masih aman terkendali, sejumlah swalayan yang masih ada bahan pokoknya terus mengawal dengan ketat. Kelangkaan ada, kemudian SPBU antri, seperti mengular,” ujarnya pada Selasa 2 Desember 2025.
Untuk memenuhi kebutuhan makan korban banjir dan longsor, sebagian warga di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, berinisiatif mendirikan dapur umum. Berdasarkan informasi yang beredar, warga di kecamatan tersebut sangat membutuhkan bantuan air bersih selain bahan pokok lainnya.
“Bantuan pangan sudah mulai disalurkan. Listrik masih padam, air juga masih susah. Kami harus mencari ke perbukitan untuk memperoleh air bersih umi,” ujar seorang warga, Damai Mendrofa.
Menurut warga Kecamatan Pandan lainnya, Lodewik F.S. Marpaung, kesediaan gas elpiji di kawasan tersebut sampai saat ini kosong total. Sehingga masyarakat harus memasak nasi dan makanan lainnya menggunakan kayu bakar.
“Masih banyak warga lainnya yang masih terisolasi, mereka di daerah-daerah perbukitan. Tolong kirim helikopter ke sini,” jelasnya. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Utara mencapai 283 jiwa.
Para korban tersebar di berbagai wilayah yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Nias. Sementara korban yang hilang berjumlah 173 jiwa.

Posting Komentar