Tegassumbar - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, menginformasikan total kerugian akibat bencana alam hidrometeorologi pada lahan pertanian di wilayah Pasaman Barat mencapai Rp3.945.360.000.
"Ini hasil pendataan yang telah dilakukan saat ini. Kerusakan lahan pertanian sawah dan jagung itu karena terendam banjir dan longsor sesuai laporan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura ke posko utama tanggap bencana," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat Zulkarnain, pada Kamis 11 Desember 2025.
Ia menyampaikan bencana alam itu berdampak pada kerusakan lahan persawahan seluas 681,4 hektare dan pada tanaman jagung seluas 70,25 hektare. Berdasarkan keterangan yang beredar, adapun rincian lahan persawahan yang terdampak bencana diantaranya, Kecamatan Ranah Batahan (298 hektare), Kecamatan Talamau (50,7 hektare), Kecamatan Kinali (50 hektare), Kecamatan Koto Balingka (56 hektare), Kecamatan Sasak Ranah Pasisia (23 hektare), Kecamatan Gunung Tuleh (96 hektare), Kecamatan Pasaman (40,2 hektare), Kecamatan Lembah Melintang (65 hektare), dan Kecamatan Sungai Beremas (1,5 hektare).
Sementara, untuk kerusakan lahan jagung terdapat di Kecamatan Kinali (0,75 hektare), Kecamatan Koto Balingka (2 hektare), Kecamatan Sasak Ranah Pasisie (17 hektare), Kecamatan Gunung Tuleh (17,25 hektare), Sungai Aur (1,5 hektare), Pasaman (3,75 hektare), Sungai Beremas (3 hektare), dan di Kecamatan Luhak Nan Duo (25 hektare).
"Jika ditotalkan nilai kerugian menyeluruh mencapai Rp3.945.360.000," sambungnya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pasaman Barat, menekankan kesiapsiagaan para petani dalam mengantisipasi cuaca ekstrem musiman. Kabarnya, pemerintah sedang mempersiapkan bantuan bibit dan rehabilitasi lahan untuk memulihkan produktivitas pertanian di wilayah terdampak.

Posting Komentar