Miris, Kasus HIV/AIDS Terus Melonjak di Padang

Tegassumbar - Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang mengungkap 192 kasus HIV/AIDS baru dalam kurun waktu Januari-September tahun 2025. Data tersebut, mengindikasikan adanya peningkatan kasus sepanjang periode ini.

Dinas Kesehatan Kota Padang, memaparkan kasus HIV/AIDS hingga September 2025 mencapai 1.834 kasus, dengan total kasus baru 192, sementara pada tahun sebelumnya hanya 1.642 kasus.

“Benar, saat ini terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS sebanyak 192 kasus di Kota Padang,” jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Padang, dr. Dessy M. Siddik.

Ia memaparkan, dari 192 kasus baru tersebut, penderita terbanyak merupakan jenis kelamin laki-laki dengan 173 kasus, dan perempuan sebanyak 19 kasus.

“Dari jumlah tersebut, mayoritas penderita adalah laki-laki dengan 173 kasus,” pungkasnya.

Sementara, Sosiolog Universitas Negeri Padang, Dr. Erianjoni, menilai peningkatan kasus HIV/AIDS di Padang disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, serta kurangnya kepedulian sosial terhadap bahaya HIV/AIDS.

"Pola gaya hidup berisiko seperti seks bebas dan penggunaan narkoba suntik masih menjadi penyebab terbesar terkena HIV/AIDS. Ditambah lagi minimnya akses informasi dan layanan kesehatan yang belum maksimal dalam melakukan pengecekan kelompok rentan,” terang pria Sekretaris Kampus UNP tersebut.

Ia menegaskan, untuk meminimalisir penyebaran HIV/AIDS, Pemerintah Kota Padang harus melakukan sinergitas multi sektor, mulai dari dinas kesehatan, dinas sosial, hingga komunitas masyarakat.

“Sinergitas ini penting agar populasi kunci bisa lebih mudah mengakses layanan kesehatan, baik bagi yang sudah terdampak maupun yang belum,” jelasnya. Erianjoni juga menyinggung kasus LGBT, terutama hubungan sesama jenis antar pria, sebagai salah satu penyebab utama penyebaran HIV/AIDS di Kota Padang.

Ia mengingatkan bahwa permasalahan tersebut  mulai menyebar ke kalangan pelajar.

“Tidak bisa dipungkiri, perilaku LGBT menjadi pemicu HIV/AIDS. Ini sangat mengkhawatirkan, apalagi sudah masuk ke lingkungan remaja dan pelajar. Oleh karena itu, peran serta niniak mamak, cadiak pandai, dan ulama sangat diperlukan untuk mencegah perilaku menyimpang yang berpotensi terjadinya penyebaran HIV/AIDS,” tegasnya.

Labels: ,

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.