Tegassumbar - Sudah seharusnya pemerintah pusat dan jajaran aparat keamanan menyoroti secara serius aktivitas PETI yang memberi banyak dampak buruk terutama bagi lingkungan.
Dimana, hukum jangan sampai diam tertimpa alat berat penampang terutama di Pasaman Barat yang sudah banyak disorot oleh media. Makin hari aktivitas PETI semakin marak dan brutal dengan berbagai dampak buruknya seperti rusaknya lingkungan, memicu konflik antar masyarakat, bahkan mengancam keselamatan hidup masyarakat.
Berdasarakan informasi yang beredar, dari hasil monitoring dan tinjauan lapangan Kabupaten Pasaman Barat sebagai sarang aktivitas tambang ilegal di Sumatera Barat. Menggunakan alat berat excavator, para penambangan leluasa menggali aliran sungai, menggunduli hutan lindung yang tentunya melanggar aturan hukum yang berlaku.
Ironisnya, aktivitas ilegal ini diduga kuat diback up oleh oknum tertentu baik dari kalangan aparat maupun tokoh masyarakat sehingga aktivitas tersebut terlindungi.
"Sudah saatnya pihak berwenang bertindak tegas bukan hanya sebagai penonton tapi sebagai pelindung rakyat dan penjaga alam. Jika aparat penegak hukum gagal bertindak maka tidak hanya bumi Pasaman Barat yang hancur justru wajah keadilan negeri inipun ikut tercemar," tutur inisial NL pada Jum'at, 31 Oktober 2025.
Anehnya, meskipun aktivitas tambang ilegal ini terang-terangan beraksi. Aparat kepolisian, mulai dari Polda Sumbar, Polres Pasaman Barat bahkan Kapolsek seakan menutup mata dan tidak memberi tindakan tegas yang sepadan.
"warga lokal menyebutkan bahkan penambang merasa aman beroperasi karena sudah biasa dan tidak pernah disidak aparat, diduga adanya setoran bulanan yang lancar," tegas NL.
Harapan kedepannya, pemerintah segera memaksimalkan perannya untuk menindaklanjuti aktivitas ilegal ini sehingga tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat sekitar akibat maraknya yang melanggar aturan guna menciptakan kenyamanan segenap pihak.(Rdk)

Posting Komentar