Isu Perselingkuhan Oknum Pegawai Nagari Sungayang Mencoreng Marwah Pemerintahan Tanah Datar


Tegassumbar - Kabar perselingkuhan mencuat dari Kantor Pemerintahan Nagari Tanjung, Kecamatan Sungayang. Publik dikejutkan dengan adanya dugaan hubungan terlarang yang melibatkan seorang oknum perangkat nagari yang berinisial LP menjabat sebagai Kaur Keuangan dengan seorang pria berinisial A merupakan pengusaha toko kelontong setempat yang diketahui telah beristri.

Isu ini viral setelah beredarnya tangkapan layar percakapan mereka yg mesra di kalangan masyarakat. Dalam pesan yang beredar, terlihat adanya sapaan penuh keintiman serta pembahasan terkait rencana pertemuan mereka di luar daerah. Meskipun kebenaran itu belum bisa dipastikan, namun publik resah dan tidak senang terkait dugaan kasus tersebut.

"ini bukan sekadar gosip rumah tangga, kami malu karena menyangkut nama baik pemerintahan nagari," tegas seorang warga dengan nada kesal.

Berdasarkan informasi yang beredar, dugaan perselingkuhan pertama kali diketahui setelah suami LP berinisal H curiga oleh gelegat sang istri yang berubah. Ia dikabarkan sempat menghubungi A untuk meminta penjelasan. Tak lama kemudian, tangkapan layar percakapan mereka beredar luas sehingga membuat kondisi semakin memanas. Perbincangan wargapun semakin meluas bak api disiram bensin. Beberapa warga mengaku telah lama memperhatikan gerak gerik keduanya di luar jam kerja, namun baru kini kenyataannya terbuka.

"Kasus ini tidak hanya menyangkut nama baik pribadi, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah nagari. Terlebih lagi LP menjabat sebagai bendahara posisi strategis yang menuntut integritas. Karena itu  banyak pihak yang menilai perilaku moral seorang aparatur berbanding lurus dengan tanggungjawab jabatannya.

"Kalau perilaku moral pejabatnya saja dipertanyakan, lantas bagaimana rakyat mau percaya atas integritas kerjanya?" sindir seorang masyarakat Tanjung.

Saat ini masyarakat meminta Wali Nagari Tanjung, Amri untuk mengungkap dengan transparan dan tegas kasus ini. Masyarakat khawatir adanya upaya menutupi kasus demi menjaga marwah internal nagari.

"kami minta kasus ini dibuka ke publik. Jangan sampai ada perlindungan kepada pihak terduga. Bila terbukti harus dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," tegas seorang ninik mamak setempat.

Menyikapi kasus yang beredar viral, Wali Nagari Tanjung Ridwan Amri mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari awak media. Ia menyatakan akan menyelidiki kebenaran dugaan ini sebelum mengambil langkah tegas.

Sebagai warga menilai respon Walinagari terlalu normatif dan tidak tanggap. Ada nya dugaan bahwa pihak nagari berupaya meredam informasi agar tidak beredar luas. Sehingga muncul kesan ada " politik diam" dalam menangani permasalahan moral ini.

Labels:

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.