Pidato Presiden Prabowo Menggelora Di Gedung PBB Terkait Dukungan Indonesia Terhadap Tragedi Kemanusiaan Di Dua Negara



Pidato presiden Indonesia yakni Bapak Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sontak menarik perhatian publik. Banyak media yang menyorot memberi apresiasi terhadap langkah diplomasi yang disampaikan Prabowo pada pidatonya tertanggal 23 September 2025. Dalam forum internasional itu, Presiden mengingatkan “yang kuat melakukan apa yang mereka mampu dan yang lemah menanggung apa yang harus mereka tanggung” doktrin ini tentunya harus dihapuskan untuk menciptakan perdamaian. Presiden juga menegaskan kesiapan Negara Indonesia untuk mengirim 20.000 pasukan perdamaian ke Gaza dan wilayah konflik lainnya seperti Ukraina dan Libya jika diintruksikan oleh PBB. Mengutip dari media The Jerusalem Post mengenai pengakuan bersyarat dari Prabowo yang berbunyi “Indonesia akan mengakui Israel pada hari yang sama saat Israel mengakui Negara Palestina. 

Pernyataan tersebut sebagai refleksi komitmen dan kesiapan Bangsa Indonesia untuk menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Kehadiran Prabowo Subianto di tengah para pemimpin dunia merupakan representasi tekad Indonesia untuk terus mengawal isu Palestina hingga terwujud solusi yang damai dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Palestina. Selain Indonesia ada beberapa negara yang mengakui Palestina yakni Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia langkah yang diambil oleh empat negara ini mendapat seruan pujian dari Prabawo karena telah berada pada standing position yang sama yakni mengakui kemerdekaan Palestina. Pidato yang disampaikan Prabawo pada Sidang Majelis Umum PBB ini juga relevan dengan Amanat Konstitusi Bangsa Indonesia yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mewujudkan perdamaian dan menghapus seluruh bentuk penjajah di muka bumi ini. 

Dalam pidatonya Prabowo juga membawa sejarah Bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan yang tidak dilakukan sendiri melainkan adanya solidaritas dunia menjadi penopang penting untuk kemerdekaan suatu bangsa, Prabowo juga dengan lantang menyampaikan capaian penting Indonesia di sektor pangan yakni pertama kali dalam sejarah , Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan sudah melakukan ekspor ke beberapa negara, termasuk memberikan bantuan pangan ke Palestina. Beliau menegaskan ini bukan hanya sebatas kebijakan akan tetapi komitmen Pemerintah Indonesia dalam memperkuat Ketahanan Pangan Nasional. Meskipun Indonesia berstatus negara berkembang, pidato tersebut membawa Indonesia tampil lebih vokal di panggung internasional yang akan meninggalkan jejak penting dalam sejarah dunia. (FA)

Labels: , ,

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.